USIA 4 S/D 7
TAHUN
Anak
mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran
orang tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak menggunakan
Internet. Dalam usia ini, orang tua harus mempertimbangkan untuk memberikan
batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orang tua
sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa menyarankan
kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus
anak-anak.
USIA 7 S/D 10
TAHUN
Dalam
masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga
mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan seorang anak. Pada usia ini juga
anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orang tua. Anak memang harus
didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tak berarti tanpa adanya
partisipasi dari orang tua. Tempatkan komputer di ruang yang mudah di awasi,
semisal di ruangan keluarga. Ini memungkinkan sang anak untuk bebas melakukan
eksplorasi di Internet, tetapi dia tidak sendirian. Pertimbangkan pula untuk
menggunakan software filter, memasang search engine khusus anak-anak sebagai
situs yang boleh dikunjungi ataupun menggunakan browser yang dirancang khusus
bagi anak. Pada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya
di Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet.
USIA 10 S/D 12
TAHUN
Pada
masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan
kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk
membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi
mereka. Perhatian orang tua tidak hanya pada apa yang mereka lihat di Internet,
tetapi juga pada berapa lama mereka online. Tugas orang tua adalah membantu
mengarahkan kebebasan mereka. Berikanlah batasan berapa lama mereka bisa
mengggunakan Internet dan libatkan pula mereka pada kegiatan lain semisal
olahraga, musik dan membaca buku. Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah
kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan
norma sendiri yang dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dianut oleh kelompok
pertemanannya. Sebelumnya, norma keluargalah yang banyak berpengaruh.
Pada
usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep kredibilitas. Anak-anak
perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat,
sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai
positif.
USIA 12 S/D 14
TAHUN
Inilah
saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan
Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat (chatting).
Tekankan kembali pada kesepatakan dasar tentang penggunaan Internet di rumah,
yaitu tidak memberikan data pribadi apapun, bertukar foto atau melakukan
pertemuan face-to-face dengan seseorang yang baru dikenal melalui Internet,
tanpa sepengetahuan dan/atau seijin orang tua.
Pada
usia ini anak-anak harus sudah memahami bahwa faktanya seseorang di Internet
bisa jadi tidaklah seperti yang dibayangkan atau digambarkan. Anak pada usia
ini juga sudah saatnya mulai tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan
seksualitas. Sangatlah alamiah apabila seorang anak mulai tertarik dan
penasaran dengan lawan jenisnya. Mereka akan mencobamelakukan eksplorasi untuk
memenuhi rasa ketertarikan dan penasaran mereka. Dalam masa ini, orang tua
harus waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Orang tua tidak harus berada
di ruangan yang sama dengan sang anak ketika anak tersebut tengah menggunakan
Internet.
Masa
ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan
berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain,
pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak,
bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada orang tua.
B.
Dampak Positif dan Negatif dari Internet

Meluasnya
akses terhadap fasilitas komunikasi massa dan alat informasi termasuk internet
dalam beberapa tahun terakhir ini telah menciptakan transformasi yang besar
dalam interaksi sesama manusia.
Dunia
internet semakin berarti bagi anak-anak. Internet memungkinkan anak mengambil
dan mengolah ilmu pengetahuan ataupun informasi dari situs-situs yang
dikunjunginya tanpa adanya batasan jarak dan waktu. Di samping itu masih ada
manfaat lain yang didapat dari internet, diantaranya:
1.
Surat menyurat
(e-mail), fasilitas ini sudah sering kali kita dengar karena dengan fasilitas
ini tidak hanya untuk saling mengirim pesan yang pnjang tapi juga dapat
digunakan untuk mengirim tugas dalam proses belajar,
2.
Berbincang
(chatting), fasilitas ini memungkinkan seseorang untuk saling berkomunikasi
satu sama lainnya, dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia,
3.
Mengambil/mengirim
informasi (download/upload), berbagai informasi mengenai apapun dapt diperoleh
melalui internet, selain itu kita pun dapat turut andil dengan mengirimkan
(upload) informasi-informasi penting yang kita ketahui,
4.
Menggunakan
teknologi “teleconference” (konferensi interaktif secara on line dari jarak
jauh), karena dapat menghemat waktu, tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar
serta tidak mengenal letak geografis,
5.
Mendapatkan
hiburan, tidak hanya bagi orang dewasa, namun siswa sekolah dasarpun telah
mengenal dan memanfaatkannya meski seringkali hanya untuk mendapatkan
kesenangan,
6.
Internet
juga dapat dimanfaatkan untuk memupuk semangat belajar secara mandiri pada
anak, misalnya dengan memanfaatkan software yang menarik untuk menggugah minat
anak belajar. Isi atau materi pelajaran yang menarik diharapkan dapat
menciptakan suasana belajar yang penuh dengan kegembiraan. Sekaligus menghindarkan
anak dari rasa tertekan saat belajar karena menganggap pelajaran sulit dan
menakutkan, dan sebagainya.
Sudah saatnya, pemanfaatan internet dalam
proses pembelajaran dilaksanakan dan didukung segenap pemangku kepentingan
pendidikan. Pemerintah juga harus memberikan perhatian lebih agar para
pengajar sadar betapa banyaknya kemudahan pembelajaran yang bisa diperoleh
lewat pemanfaatan internet. Orangtua juga harus paham, internet bukan hanya
membawa dampak negatif bagi anak. Di sisi seberang sana, potensi besar internet
menunggu untuk dikenalkan dan dimanfaatkan. Agar proses pembelajaran, tidak hanya yang bersifat
formal, bagi anak dapat lebih kreatif.

Tidak
diragukan lagi, transformasi informasi ini memiliki banyak manfaat positif,
namun sayangnya internet juga membawa berbagai dampak negatif:
·
Pornografi, anggapan yang mengatakan bahwa
internet identik dengan pornografi memang tidak salah. Dengan penyampaian
informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajarela. Untuk mengatasi
hal ini, para produsen “browser” melengkapi program mereka dengan kemampuan
untuk memilih jenis home page yang dapat diakses.
·
Violence and Gore atau kekejaman
dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia
internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara
agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang
bersifat tabu.
·
Penipuan, hal ini memang merajarela di bidang
apapun, internet pun tak luput dari serangan penipu. Cara terbaik adalah tidak
mengindahkan hal ini.
·
Carding merupakan aktivitas pembelian
barang di Internet menggunakan kartu kredit bajakan. Cara belanja menggunakan
kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia Internet
karena bersifat real-time (langsung). Para pelakunya paling banyak
melakukan kejahatan dalam bidang ini.
·
Perjudian, dengan jaringan yang tersedia para
penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi kebutuhannya.
Selain
itu pun, ada beberapa dampak negatif lainnya yang dilihat secara konseptual
yakni:
1.
Information Anxiety
Terlalu
banyak informasi sehingga tidak bisa memilih mana informasi yang benar / salah,
penting / tidak, karena semakin banyaknya informasi yang ada sekarang, tidak
semua informasi yang diberikan benar adanya. khususnya yang menggunakan media
internet.
2.
Dehumanization

Hilangnya /
turunnya penghargaan atas nilai individu, yang digantikan dengan angka
identitas.
3.
Health Issues

Stress
yang ditimbulkan oleh penggunaan peralatan dan aplikasi berbasis TIK, ketergantungan
akan teknologi informasi dan komunikasi, pengaruh radiasi gelombang
elektromagnetis, pengaruh radiasi layar monitor, masalah persendian akibat
kelelahan akibat kesalahan penggunaan keyboard dan mouse, masalah ergonomis,
dsb.
4.
Lost Of Privacy
Identitas
digital membuat keberadaan kita selalu terdeteksi. Selain itu pemantauan kamera
CCTV (Closed-circuit Television) secara terus menerus yang berada / terpasang
di beberapa tempat tertentu akan mengganggu privasi dalam kesaharian kita.
5.
Cookies
Makin
banyak informasi yang ditampilkan diinternet yang tanpa kita sadari membuka
peluang penyalahgunaan oleh pihak – pihak tidak berwenang , contoh : account
yang kita miliki di situs jejaring social seperti facebook, friendster,
twitter, dll .
6.
Digital Gap
Makin
nyata adanya kesenjangan antara kelompok yang menguasai TIK dengan kelompok
yang tidak menguasai TIK, baik dalam keseharian maupun di dalam pekerjaan.
7.
Possible Massive Unemployment
Implementasi
TIK secara besar – besaran, waktu – waktu dapat membawa dampak peningkatan
jumlah pengurangan tenaga kerja, baik melalui PHK ataupun menyempitnya
peluang tenaga kerja bagi karyawan yang tidak menguasai TIK.
8. Impact Of
Globalization On Culture
Makin
menghilangnya / menipisnya nilai – nilai budaya lokal akibat pengaruh
globalisasi. Karena semakin cepat dan mudahnya penyebaran informasi dari dunia
luar melalui internet.